Minggu, 18 Agustus 2013

Teruntuk Perpust,,,

Teruntuk Perpust,,,

Apa yang untuk perpust??? Lebih jelas, beginilah ceritanya,,,
oh tidak,, pakai percakapan saja ya... plus cerita juga dink :D

Hari ini kepala perpust banyak kedatangan tamu. Rekan tenaga pendidik. Pasalnya hari ini ada pemberbaharuan data NUPTK yang dilakukan dengan online (perlu unduh formulir) dan diisikan data-data sekolah. Rekan-rekan tersebut mungkin belum begitu paham mengisi form tersebut.

Nah, karena para rekan tersebut hilir mudik ke lantai 3, otomatis lantai 2 (perpust) jadi dilewati dan yang belum pernah ke perpust, jadi tahu kalo disini ada perpust. hehe...
Tiba-tiba terdengar :
A : Wah, sip ini bu perpustnya. Cuma kurang 1 hal.
Bu Rini : kurang apa pak?
A : Music. wah kalo full music, saya pasti betah di sini.
Bu Rini : Disini juga biasanya full music kok pak. Hanya sekarang saja baru ndak di hidupkan. (Aku yang biasanya putar mp3 lewat hp, baru abis selesai solat. hihi..)
A : Music yang slow-slow bu.
Bu Rini : Nanti bapak malah ketiduran di perpust.
Dan mereka berdua tertawa bersama,,,

Yang kedua, seorang bapak-bapak berkeliling perpust. Melihat-lihat. (saat ini rak buku kosong, karna sedang proses penyiangan). Singkat kata, bapak tersebut duduk di dekat bu Rini dan memeberikan saran-saran berikut.
Saran dan Pesan :
1. Lantai perlu diberi karpet.
2. Buku-buku diklasifikasikan yang fiksi, nonfiksi, ilmiah, umum, dsb.
3. Diminta guru-guru yang mempunyai/membuat PTK/PTS dikumpulkan.
4. Buku-buku motifasi karya Ari Ginanjar; Andre Wangsa; Mario Teguh.
5. Pelayanannya yang ramah, supel, fleksibel, dan nyemudulur.

Singkatnya seperti itulah,,, sebenarnya akan lebih menarik jika diulas satu-persatu,,, Untuk sekarang ini, ini dulu saja,,,,

19_August_13

Rabu, 14 Agustus 2013

Meja Lalu Lintas

Meja Lalu Lintas

Kemarin, Bapak Kepala Perpus mengatakan bahwa hari itu (kemarin) meja pesanan perpus akan datang. Janjiannya jam 10 sudah sampai sekolah. Tapi, ternyata dari pihak pembuat mebel bisa datang jam 4 sore karena mobil pengantarnya sedang sibuk.. So,, hari kemarin saya tidak bisa melihat bagaimana bentuk dan rupa meja itu. Hari inilah saya baru melihatnya ^_^

Awalnya, sempat ragu ketika masuk ke gedung perpust lantai 1. Kok tidak ada meja baru yang berjajar? Haaaah,, mungkin belum jadi datang. Naik ke lantai 2,, lho mejanya masih meja yang lama. Coba naek ke lantai 3. Taraaaaaaa,,,, jreng-jreng-jreng,,,, ada meja baru. Tiga warna, ada merah-kuning-hijau (bukan di langit yang biru). Sama dengan warna lampu lalu lintas ya. Bentuknya tidak kotak. Tapi persegi panjang dengan sisi panjangnya berkelok-kelok lucu,,, Langsung membayangkan kalau sudah tertata rapi. Perpustnya bakal bagus banget mesti ya ^_^. Tidak sabaaaar. Tapi penataan mesti menunggu penginputan buku-buku paket selesai dulu (0_0).

Pas ketemu pak kepala perpus,, ketika kukatakan mejanya sumringah, beliu mengatakan bahwa, itu mengikuti konsep desain dari perpusnas. Contoh desain dari perpusnas juga warna-warni sumringah seperti di PAUD. Memang warna bisa mempengaruhi mood dan semangat kita ya,, biar rajin ke perpust, rajin membaca, juga rajin belajar. Ganbatte... !

Oh iya, akhir-akhir ini saya sedang belajar menulis tulisan Jepang. Tapi baru mencapai Huruf Hiragana saja. Tentang Jepang, saya sangat suuuuuka sekali. Lain waktu saya tuliskan beberapa hal tentang Jepang ya. Ok. Sayonaraaaa...... ^_^

15_August_13

Selasa, 13 Agustus 2013

Dilema Buku Paket

Dilema Buku Paket


Aiisshh,,, bingung dan bingung. Banyak sekali buku paket di perpust ini. Mulai dari yang bertahun 70-an sampai tahun ini. Mulai Permesinan sampai dengan Bangunan. Kurang Lebih sekitar 20ribuan! Buku paket yang baru dan baru selesai diinputkan ke dalam sistem, tak jadi dipakai. Masih kinyis-kinyis. Kemudian datang lagi buku paket baru kurikulum 2013 dari pemerintah. Dan tentu saja yang dipakai yang 2013. Lalu buku paket yang sebelumnya bagaimana dong???

Bingung dengan penempatannya. Kalau mau didisplay semuanya, perpust jadi keliahatan penuuuuh banget. Disiangi? sudah! bahkan melibatkan guru-guru mata pelajaran. Tapi ketika beliau-beliau melihat bukunya, sebagian besar mengatakan "pakai semua aja", "kalau eksemplar memenuhi untuk sejumlah kelas, dipake aja semua". Whaaaa,,,, trus bagaimana mau menyianginya? Intinya DIPAKE SEMUA!

Sepertinya harus pustakawan-nya yang bekerja keras. Perlu tak-tik. Tapi otak ini serasa bundet ketika melihat buku-buku paket berjajar saking banyaknya di rak. How how how?

Hari ini mencoba menyiangi sendiri. Bukan permata peajaran, tapi lebih pada buku-buku rusak yang sudah tak bisa dipakai kembali. Hitung-hitung bisa mengurangi perasaan penuuuh itu. Buku yang rusak kebanyakan dimakan rayap, dalamnya sudah tergores-gores, terbolong-bolong rapi dan sangat seni oleh binatang-binatang kecil itu.

Kembali ke persoalan buku paket. Bgaimana cara penempatannya??
To be continued.... sampai dengan ketemu tak-tik yang jitu >_<

14_Aug_13

*Gambar diambli dari www.northpark.edu

Berkawan IT untuk Kemajuan

Judul                : Teknologi Informasi dan Fungsi Kepustakawanan Penulis              : Rhoni Rodin Penerbit            : Calpulis ...